Halaman

Rabu, 10 Oktober 2012

Ancaman Radikalisme bagi Kebangsaan di Indonesia


             
Radikalisme saat ini dengan mudahnya dapat kita jumpai di bangsa ini. Tidak sedikit pula ancaman ini kita saksikan di kehidupan masyarakat, dalam pendidikan bahkan pada jajaran para petinggipun mencerminkan akan radikalisme ini. Sehingga dari masyarakatpun menganggap kejadian ini sudah menjadi hal yang biasa di bangsa ini.
                Dimulai dari sisi mayarakat yang sering kita jumpai saat ini, misalnya pada saat terjadinya sengketa lahan antar kedua belah pihak yang berusaha mempertahankan haknya masing-masing. Tanpa pikir panjang, mereka yang berkuasa dengan gampangnya mengadili yang lemah dengan penggusuran paksa yang akhirnya menimbulkan bentrokan antar kedua belah pihak dan tak jarang menimbulkan korban.
                Begitu pula dengan dunia pendidikan bangsa ini, dikarenakan maraknya tawuran antar pelajar dengan mudahnya nyawa seseorang melayang. Padahal merekalah bibit-bibit unggul bangsa pencetak prestasi serta kemajuan bangsa ini. Disisi lain, para petinggi bangsa ini juga memberikan tontonan yang menjatuhkan kehormatan mereka, padahal mereka adalah orang yang dihormati
Disini radikalisme itu sendiri dapat diartikan sebagai paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis.Indonesia bukanlah negara radikalisme, namun tanpa disadari ancaman ini telah menghantui bangsa kita.
Indonesia yang di kenal di mata dunia sebagai negara yang penduduknya ramah-tamah, gotong-royong, penuh ke aneka ragaman budaya yang dikemas dalam semboyan “ Bhineka Tunggal Ika”, menyelesaikan masalah dengan musyawarah untuk mufakat, dan begitu banyaknya kekayaan bangsa ini dari segi adat, budaya, alam dll. Tapi, semua citra yang dibangun bangsa ini mulai memudar.
                Tidak hanya pada karakter bangsa namun bangsa ini sudah mengalami banyak perubahan pada masyarakatnya yang mudah terpengaruhi akan budaya asing. Tanpa adanya filterisasi budaya asing, masyarakat kita tak menyadari bahwa budaya bangsa kita telah tergeser dengan tren masa sekarang.
                Seperti contoh kesenian wayang kulit yang saat ini jarang kita temukan di negara ini dan tergeser oleh bioskop-bioskop yang dapat mudahnya kita temukan. Adanya film produksi orang asing yang tidak sesuai dengan negara ini yang ketimur tengahan dan maraknya film saat ini yang berbau action dengan kekerasan dapat memicu seseorang dalam berbuat anarkis yang berdampak pada radikalisme. Ancaman radikalisme ini selain mempengaruhi keutuhan bangsa, karakter serta kemajuan bangsa, radikalisme ini juga mengancam moralitas individu bangsa ini.
                Namun, tidak semudah itu bangsa ini melunturkan karakternya akan berbagai ancaman saat ini. Karena sudah lama masyarakat Indonesia melekat pada karakternya yang rasa sosial dan budayanya tinggi. Sehingga, tetap perlu adanya pengawasan dari pemerintah serta kerja sama antar golongan dalam menghadapi serta menyikapi ancaman radikalisme ini.
                Dari sinilah, peran serta antar pemerintah, masyarakat serta lembaga-lembaga maupun organisasi dibutuhkan dalam sosialisasinya. Di sisi lain kesadaran dari dalam individulah yang lebih dominan untuk mengurangi bahkan menghapuskan radikalisme ini. Dan tetap bersatu padu dalam mewujudkan tujuan serta cita-cita bangsa ini, karena negara dan masyarakat merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan
                Marilah kita jaga dan tingkatkan kualitas bangsa ini dengan prestasi bukan korupsi, mewujudkan tujuan bangsa bukan monopoli para penguasa serta masyarakat yang berbudi pekerti luhur bukan golongan penggila jabatan dukur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar