Radikalisme saat ini dengan mudahnya dapat kita jumpai
di bangsa ini. Tidak sedikit pula ancaman ini kita saksikan di kehidupan
masyarakat, dalam pendidikan bahkan pada jajaran para petinggipun mencerminkan
akan radikalisme ini. Sehingga dari masyarakatpun menganggap kejadian ini sudah
menjadi hal yang biasa di bangsa ini.
Dimulai dari sisi mayarakat yang
sering kita jumpai saat ini, misalnya pada saat terjadinya sengketa lahan antar
kedua belah pihak yang berusaha mempertahankan haknya masing-masing. Tanpa
pikir panjang, mereka yang berkuasa dengan gampangnya mengadili yang lemah
dengan penggusuran paksa yang akhirnya menimbulkan bentrokan antar kedua belah
pihak dan tak jarang menimbulkan korban.
Begitu pula dengan dunia
pendidikan bangsa ini, dikarenakan maraknya tawuran antar pelajar dengan
mudahnya nyawa seseorang melayang. Padahal merekalah bibit-bibit unggul bangsa
pencetak prestasi serta kemajuan bangsa ini. Disisi lain, para petinggi bangsa
ini juga memberikan tontonan yang menjatuhkan kehormatan mereka, padahal mereka
adalah orang yang dihormati
Disini radikalisme itu sendiri dapat diartikan sebagai
paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan
politik dengan cara kekerasan atau drastis.Indonesia bukanlah negara
radikalisme, namun tanpa disadari ancaman ini telah menghantui bangsa kita.
Indonesia yang di kenal di mata dunia sebagai negara
yang penduduknya ramah-tamah, gotong-royong, penuh ke aneka ragaman budaya yang
dikemas dalam semboyan “ Bhineka Tunggal Ika”, menyelesaikan masalah dengan
musyawarah untuk mufakat, dan begitu banyaknya kekayaan bangsa ini dari segi
adat, budaya, alam dll. Tapi, semua citra yang dibangun bangsa ini mulai
memudar.
Tidak hanya pada karakter bangsa
namun bangsa ini sudah mengalami banyak perubahan pada masyarakatnya yang mudah
terpengaruhi akan budaya asing. Tanpa adanya filterisasi budaya asing,
masyarakat kita tak menyadari bahwa budaya bangsa kita telah tergeser dengan
tren masa sekarang.
Seperti contoh kesenian wayang
kulit yang saat ini jarang kita temukan di negara ini dan tergeser oleh
bioskop-bioskop yang dapat mudahnya kita temukan. Adanya film produksi orang
asing yang tidak sesuai dengan negara ini yang ketimur tengahan dan maraknya
film saat ini yang berbau action dengan kekerasan dapat memicu seseorang dalam
berbuat anarkis yang berdampak pada radikalisme. Ancaman radikalisme ini selain
mempengaruhi keutuhan bangsa, karakter serta kemajuan bangsa, radikalisme ini
juga mengancam moralitas individu bangsa ini.
Namun, tidak semudah itu bangsa
ini melunturkan karakternya akan berbagai ancaman saat ini. Karena sudah lama
masyarakat Indonesia melekat pada karakternya yang rasa sosial dan budayanya
tinggi. Sehingga, tetap perlu adanya pengawasan dari pemerintah serta kerja
sama antar golongan dalam menghadapi serta menyikapi ancaman radikalisme ini.
Dari sinilah, peran serta antar
pemerintah, masyarakat serta lembaga-lembaga maupun organisasi dibutuhkan dalam
sosialisasinya. Di sisi lain kesadaran dari dalam individulah yang lebih
dominan untuk mengurangi bahkan menghapuskan radikalisme ini. Dan tetap bersatu
padu dalam mewujudkan tujuan serta cita-cita bangsa ini, karena negara dan
masyarakat merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan
Marilah kita jaga dan tingkatkan
kualitas bangsa ini dengan prestasi bukan korupsi, mewujudkan tujuan bangsa
bukan monopoli para penguasa serta masyarakat yang berbudi pekerti luhur bukan
golongan penggila jabatan dukur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar